BAB VI
Percobaan
5
RANGKAIAN
ASTABIL MULTIVIBRATOR
1. Tujuan : Agar Bintara Mahasiswa mampu memperatekan rangkaian
Astabil Multivibrator
2. Alat dan Bahan :
a. IC
Timer NE555
b. VR 100
Ω
c. Capasitor
100 µF
d. PCB
e. LED
f. Toolkit
g. Diode
h. SPDT
Switch
i. Buzzer
j. Transistor;
dan
k. Avometer
3. Dasar Teori :
a. Astabel
Multivibrator
Astabil Multivibrator dapat dikatakan juga
sebagai multivibrator bergerak bebas. MV bergerak bebas ini mengandung osilator
yang dikontrol oleh kristal dengan pengubah yang digunakan untuk menaikkan gelombang
persegi. MV ini sering disebut juga dengan detak/clock bila digunakan dalam
sistem digital. Clock memerlukan pulsa gelombang persegi dengan waktu naik
turun yang cepat. MV astabil menghasilkan aliran kontinu pulsa-pulsa keluaran. oscillator free running yang bergerak di dua
level digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu. Multivibrator
merupakan jenis osilator relaksasi yang sangat penting. Rangkaian osilator ini
menggunakan jaringan RC dan menghasilkan gelombang kotak pada keluarannya.
Astabel multivibrator biasa digunakan pada penerima TV untuk mengontrol berkas
elektron pada tabung gambar. Pada komputer rangkaian ini digunakan untuk
mengembangkan pulsa waktu. Sebuah multivibrator terdiri atas dua penguat yang
digandeng secara silang.Keluaran penguat yang satu dihubungkan dengan masukan
penguat yang lain. Karena masing-masing penguat membalik isyarat masukan, efek
dari gabungan ini adalah berupabalikan positif. Dengan adanya (positif)
balikan, osilator akan “regenerative” (selalu mendapatkan tambahan energi) dan
menghasilkan keluaran yang kontinyu.
Gambar. Square wave
b. IC
Timer NE555
IC
Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian
Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya.
Beberapa rangkaian yang memerlukan IC Timer diantaranya seperti Waveform
Generator, Frequency Meter, Jam Digital, Counter dan lain sebagainya. IC Timer
atau IC Pewaktu yang paling populer saat ini adalah IC 555 yang dikembangkan
oleh Hans R. Camenzind yang bekerja untuk Signetic Corporation pada tahun
1970-an. Pada dasarnya, IC Timer 555 merupakan IC Monolitik pewaktu yang
menghasilkan Osilasi (Oscilation) dan Waktu Penundaan (Delay Time) dengan
keakuratan dan kestabilan tinggi. IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang
berbentuk DIP (Dual Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring
dengan perkembangannya, saat ini kita dapat menemui beberapa versi IC 555,
diantaranya seperti IC 556 yang menggabungkan 2 buah IC 555 dalam satu kemasan
(14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam satu kemasan (16 kaki)
serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah seperti 7555 dan TLC555. Harga sebuah
IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup murah, yaitu sekitar Rp. 2.000 hingga Rp.
5.000 tergantung merek dan tipenya. Nama IC 555 diambil dari 3 buah resistor
yang terdapat dalam kemasan IC dengan nilai masing-masingnya 5kΩ.
Susunan dan konfigurasi kaki
IC Timer NE555
Berikut ini adalah
susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.
- Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.
- Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
- Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
- Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.
- Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.
- Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
- Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”.
- Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval Pewaktuan dari IC555.
- Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).
c. Capasitor
Capasitor atau kondensator adalah sebuah komponen yg bisa sebagai
penyimpan energi didlm medan listrik, caranya ialah dengan memadukan ketidak-seimbangan
intern dr muatan listriknya. Dari arti tersebut bisa kita tarik sebuah
kesimpulan mengenai fungsi kondensator, secara umum yaitu menyimpan sejumlah
energi ke dlm medan listrik.
Ada 3 jenis kondensator yang dibagi berdasarkan
kegunaannya, yaitu:
1. Kondensator Elektrolit (ELCO = Electrolite
Condenser)
2. Kondensator Variabel (nilai kapasitasnya bisa
diubah)
3. Kondensator Tetap (nilai kapasitasnya tak bisa
diubah/ tetap)
Simbol Kondensator pada
skema elektronika
1.
Bila ia memiliki 2 kaki
dan 2 kutub (positif dan negatip), serta mempunyai larutan elektrolit dan
umumnya memiliki bentuk tabung. Lambang :
2.
Bila nilai
kapasitasnya rencah dari yang lain, kemudian tidak memiliki kutub negatif ataupun positif dikakinya, serta
bentuknya bulat pipih seperti kancing baju/tablet dgn warna coklat; hijau;
merah; dll. Lambang:
d. PCB
PCB adalah
singkatan dari Printed
Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan
menjadi Papan Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu
Papan Rangkaian Tercetak (Printed
Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan
komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.
e. Avo
Meter (ampere voltase ohm)
Avo meter adalah sebuah alat ukur
multifungsi. Avometer berasal dari kata Avo dan Meter. “A” artinya ampere untuk
mengatur arus listrik. “v” artinya
Voltase untuk mengukur tegangan. “O” artinya Ohm untuk mengukur Ohm atau
hambatan. Meter yaitu satuan dari ukuran secara umum untuk mengukur arus,
tegangan searah (DC) dan hambatan listrik. Avo meter terdapat Avometer Analog
dan Avometer Digital.
f. LED
LED adalah komponen elektronik yang
dapat memancarkan cahaya ketika dilalui arus listrik pada kedua kutubnya. Arus
Listrik mengalir dari Kutub positif (anoda) menuju kutub negative (katoda).
g. Diode.
Osciloscope
Osciloscope merupakan perangkat
elektronika yang berfungsi untukmengukur dan mengetahui bentuk gelombang atau
sinyal listrik. Penggunaan osciloscope ini cukup jarang karena harga dari
osciloscope yang mahal. Oleh karena itu tidak semua praktisi elektronika
memiliki osciloscope. Penggunaan osciloscope ini pada umumnya digunakan dalam
penelitian sinyal pada percobaan di lab.
Frekuensi Meter / Frekuensi Counter
Frekuensi meter atau frekuensi counter
merupakan toolkit elektronik yang berfungsi untuk mengetahui frekuensi suatu
sinyal, Penggunaan frekuensi meter ini pada umumnya digunakan oleh praktisi
elektronika dibidang frekuensi radio.
h.
Variabel
Resistor.
Resistor variabel
atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis komponen
resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable). Perubahan
nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang
sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapanrangkaian.Simbol resistor variabel pada umumnya digambarkan seperti simbol
resistor dengan tanda panah ditengahnya atau tanda yang menyerupai huruf
"T" namun agak miring sebagai simbol trimpot atau preset.
Karena kebanyakan resistor variabel berkaki tiga maka panah yang berada
ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan nilai resistansi
yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan nilai resistor ini
tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.
4.Langkah-langkah
percobaan :
a. Siapkan
seluruh komponen
b. Solder
resistor 1, resistor 2, kondektor1, kondektor 2, batrai, LED serta IC ne 555
dalam satu rangkaian
c. Dari
seluruh rangkaian ini :
Diketahui
: F = 400 kHz
R2=10 Ω
C = 100 nF
Ditanya : R2 ?
Jawab
:
T = 1/f
1/400.000 x 1000.000 = 2,5 mF
T =
T1 + T2
2,5mF =
0,693 (2R1 + R2).C
2,5/0,693 = (2R1+ 10) 100 nF
3,61
= (2R1+ 10) 100 nF
3,61.10-6
/10-7= 2R1 + 10
36,1 = 2R1 + 10
36,1 -10 =
2R1
26,1/2 =
R1
13,05 =
R1
Persen resistor 1 : 13,05/10 x 100 %= 1,305
d. Setelah
dirangkai sambungkan dengan alat untuk mengetahui nilai dan grafik nya.
5.Analisa Rangkaian
Dari
praktek diatas dapat disimpulkan cara kerja umum multivibrator adalah penguat
transistor dua tingkat yang dihubungkan dengan kondensator dimana output dari
tingkat yang terakhir dihubungkan dengan penguat pertama, sehingga kedua
transistor itu akan saling umpan balik.
Pulsa tegangan itu terjadi selama 1 periode yang ditentukan
oleh komponen-komponen penyusun rangkaian multivibrator tersebut. Rangkaian
tersebuthanya mengubah keadaan tingkat tegangan keluarannya diantara 2 keadaan,
masing-masing memiliki periode yang tetap.apabila pin6 dan pin 2 dihubungkan
maka akan memicu dirinya sendiri dan bergerak bebas sebagai multivibrator ,
rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja secara bebas dan tidak lagi
memerlukan pemicu.
6. Kesimpulan
:
Di sini timer 555
dihubungkan sebagai Multivibrator Astabil yang menghasilkan bentuk
gelombang keluaran kontinyu. Pin 2 dan 6 dihubungkan bersamaan sehingga akan
memicu kembali dirinya pada setiap siklus waktu, sehingga berfungsi sebagai
Osilator Astabil. Rangkaian astabil multibrator ditentukan oleh rangkaian pasif
yaitu : R= resistor(Ω), L = inductor (H), dan C = capasitor (f).
Kapasitor, C1 mengisi melalui resistor, R1 dan
resistor, R2 namun hanya dilepaskan melalui resistor, R2 karena sisi lain R2
terhubung ke terminal pelepasan , pin 7. Maka periode waktu t1 dan t2 diberikan
sebagai:
• t1 = 0,693 (R2 ) C
• t1 = 0,693 (R1 + R2 )
C
•T=t1 +t2
=0,693(2R1 +R2 )C
Tegangan di kapasitor, C1 berkisar antara 1/3 Vcc sampai sekitar 2/3 Vcc tergantung pada periode waktu RC . Rangkaian jenis ini sangat stabil karena beroperasi dari rel supply tunggal sehingga menghasilkan frekuensi osilasi yang tidak bergantung pada tegangan supply Vcc.
Tegangan di kapasitor, C1 berkisar antara 1/3 Vcc sampai sekitar 2/3 Vcc tergantung pada periode waktu RC . Rangkaian jenis ini sangat stabil karena beroperasi dari rel supply tunggal sehingga menghasilkan frekuensi osilasi yang tidak bergantung pada tegangan supply Vcc.